Langsung ke konten utama

Harga Bahan Pokok Masih Stabil, Tidak Ada Panic Buying dan Penimbunan

EksposPaluta - Pasca penyebaran pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di beberapa wilayah Indonesia, sampai saat ini belum terlalu berpengaruh terhadap kenaikan harga bahan pokok di daerah kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta).

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Paluta Ridi AP, Jumat (27/03/2020).

Ia mengatakan, harga semua bahan pokok masih relatif stabil dan belum terdampak atas pandemi Covid-19 yang sedang merebak saat ini.

"Kondisi harga bahan pokok di pasar masih relatif stabil dan belum mengkhawatirkan," ujar Ridi AP kepada awak media, Jumat (27/3).

Hasil pantauan petugas dari Disperindag Paluta di Pasar Gunung Tua, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Paluta, saat ini kenaikan harga hanya terjadi pada bahan pokok gula kristal atau gula pasir saja.

"Kenaikan harganya pun secara bertahap. Dari harga yang awalnya hanya Rp13.000,- perkilo pada pertengahan Februari lalu, naik secara perlahan hingga saat ini mencapai Rp.20.000,- perkilo," ungkapnya.

Menurut Ridi, kenaikan harga gula pasir tersebut bukan akibat dampak dari pandemi Covid-19, namun lebih dititik beratkan akibat keterlambatan impor dan juga keterlambatan panen tebu di negara kita sebagai bahan baku untuk produksi gula pasir.

"Selain keterlambatan impor dan panen tebu. Beberapa hari yang lalu juga ada oknum yang ditangkap karena melakukan penimbunan 100 ribu ton gula pasir di daerah Lampung, kemungkinan besar itu juga menjadi salah satu pemicu naiknya harga," jelasnya.

Untuk itu, ia menghimbau agar masyarakat tidak panik dan tidak melakukan pembelian sembako secara besar-besaran (Panic Buying) serta tetap tenang dengan mengikuti imbauan pemerintah untuk penanganan wabah Covid-19 yang lebih baik di Kabupaten Paluta.

Terpisah, salah seorang pedagang di Pasar Gunungtua, Tagor Siregar, juga mengaku bahwa saat ini harga bahan pokok masih relatif stabil dan belum terlalu mengkhawatirkan.

Namun, minat belanja atau daya beli dari masyarakat dalam beberapa hari belakangan ini sudah mulai berkurang.

"Harga masih stabil dan belum ada kenaikan. Cuma gula pasir saja yang mengalami kenaikan dalam satu bulan terakhir ini. Tapi kalau orang yang beli itu berkurang, pengunjung tidak seramai biasanya," ungkapnya.

Laporan : ORS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Untuk Penanganan Covid-19, Paluta Siapkan Rp. 5.5 Milyar

EksposPaluta - Dalam rangka penanganan dampak pandemi Coronavirus Diseas (Covid-19), Pemerintah Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) menyiapkan anggaran  sebesar Rp. 5.5 Milyar. Kepala BPKAD Paluta, Patuan Rahmat SP Hasibuan, mengatakan anggaran tersebut diprioritaskan untuk petugas medis dan juga pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) serta keperluan lainnya terkait penanganan virus Corona. "Pak Bupati sudah setuju untuk alokasikan dana sekitar Rp. 5.5 Milyar dan diprioritaskan untuk petugas medis," ungkap Patuan. Senin (30/03/2020). Ia juga mengatakan bahwa rencana alokasi anggaran penanganan Covid-19 tersebut bersumber dari pergeseran atau realokasi penganggaran APBD Pemkab Paluta tahun 2020. "Sesuai dengan arahan pak Gubernur, saat ini kita melakukan penjadwalan ulang atau realokasi APBD untuk penanganan pandemi Covid-19," katanya. Meski demikian, ia mengatakan rencana pengalokasian anggaran tersebut kemungkinan bisa saja bertambah nilainya dengan meli...

Pakkat, Kuliner Khas Tabagsel di Bulan Ramadhan

EksposPaluta - Pakkat merupakan salah satu kuliner khas dari Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), Sumatera Utara, yang diambil dari umbut pucuk tanaman rotan. Kuliner ini diyakini memiliki banyak khasiat, yakni bisa mengobati masuk angin, penambah nafsu makan dan juga penyembuh maag. Biasanya bagi masyarakat Tabagsel, pada bulan Ramadhan, pakkat atau pucuk rotan selalu menjadi kuliner yang tidak pernah absen di meja makan saat berbuka puasa. Ragam penyajiannya pun sangat memikat, selain bisa dibakar untuk sekedar dijadikan lalapan, bisa juga dianyang, digulai, disambal, dan juga ditumis. Di salah satu Kabupaten yang masih masuk dalam wilayah Tabagsel, yakni Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), pakkat lebih dominan dijadikan sebagai makanan tambahan atau lalapan. Sebab itu pedagang pakkat yang sudah dibakar sangat mudah ditemukan di pusat pasar atau pinggir jalan saat bulan Ramadhan. Ucok, pedagang pakkat di pusar Pasar Gunung Tua bercerita proses pembuatan penganan lalapan...

Gusti Putra Hajoran Lantik Pengurus DPD Satma AMPI Paluta.

EksposPaluta - Ketua DPD Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) Gusti Putra Hajoran Siregar secara resmi melantik pengurus DPD Satuan Mahasiswa (Satma) AMPI Kabupaten Paluta masa bhakti 2020-2023, Selasa (17/03/2020). Adapun susunan pengurus DPD Satma AMPI Kabupaten Padang Lawas Utara masa bhakti 2020-2023 yang dibacakan berdasarkan surat keputusan, yakni Ketua Herman Rambe, Sekretaris Roy Husein Rambe, Bendahara Siti Jamila Pane. Pelantikan digelar di Kantor DPD AMPI Paluta dan dihadiri langsung oleh Ketua Harian DPD partai Golkar paluta Tua Rohot Siregar, Ketua Fraksi Partai Golkar Mula Rotua Siregar, Ketua DPD KNPI Paluta Machmud Pratama Harahap, Ketua F.SPTI-K.SPSI Paluta Pulle Harahap, Ketua Rayon Ampi Se-Kabupaten Padang Lawas Utara, Ormas/OKP Se-Kabupaten Paluta, dan undangan lainnya. Dalam sambutannya Ketua DPD Satma AMPI Paluta Herman Rambe mengucapkan rasa syukur dan terimakasih atas amanah yang diberikan kepadanya. Dengan...