EksposPaluta - Pakkat merupakan salah satu kuliner khas dari Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), Sumatera Utara, yang diambil dari umbut pucuk tanaman rotan. Kuliner ini diyakini memiliki banyak khasiat, yakni bisa mengobati masuk angin, penambah nafsu makan dan juga penyembuh maag.
Biasanya bagi masyarakat Tabagsel, pada bulan Ramadhan, pakkat atau pucuk rotan selalu menjadi kuliner yang tidak pernah absen di meja makan saat berbuka puasa. Ragam penyajiannya pun sangat memikat, selain bisa dibakar untuk sekedar dijadikan lalapan, bisa juga dianyang, digulai, disambal, dan juga ditumis.
Di salah satu Kabupaten yang masih masuk dalam wilayah Tabagsel, yakni Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), pakkat lebih dominan dijadikan sebagai makanan tambahan atau lalapan. Sebab itu pedagang pakkat yang sudah dibakar sangat mudah ditemukan di pusat pasar atau pinggir jalan saat bulan Ramadhan.
Ucok, pedagang pakkat di pusar Pasar Gunung Tua bercerita proses pembuatan penganan lalapan ini sangatlah mudah. Pucuk tanaman rotan ini hanya perlu dibakar selama kurang lebih satu jam, lalu pakkat siap untuk dijual.
"Saat ada yang mau beli, kulitnya kita kelupas kemudian umbutnya kita ambil, lalu diiris-iris dengan ukuran kurang lebih 5 senti meter," jelasnya.
"Untuk harga, pakkat kita jual seharga 5.000 rupiah per batangnya, ukuranya panjangnya per batang kurang lebih satu meteran lah," tambahnya.
Bagi para pedagang pakkat, bulan Ramadhan menjadi ladang rezeki untuk memenuhi keperluan lebaran nanti.
Oleh : ORS.
Komentar
Posting Komentar