EksposPaluta - Lembaga nirlaba Lingkar Paluta melaksanakan kegiatan diskusi publik dengan sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda beserta sejumlah elemen masyarakat lainnya. Sabtu (22/8/2020).
Kegiatan tersebut digelar di Gedung Aula Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), dengan mengusung tema "Menjaga Harmonisasi Masyarakat Adat dan Sosial ditengah Pandemi Covid-19".
Hadir sebagai narasumber, Ketua Umum Lingkar Paluta Hendri Syahputra Hasibuan bersama Ketua Naposo Nauli Bulung se-Kabupaten Paluta Harun Saleh Harahap.
Ketua Umum Lingkar Paluta Hendri Hasibuan menyampaikan, diskusi publik ini menghadirkan ragam prespektif dalam upaya menjaga harmonisasi, tanggung jawab, secara sosial dan budaya masyarakat adat ditengah pendemi Covid-19 yang melanda.
"Merespon fenomena Covid-19 tidak dapat dimaknai sepihak dalam dikatomi-dikatomi yang dangkal, perihal wabah yang mengglobal serta munculnya berbagai argumentasi multi prespektif kerap mewarnai laman laman pemberitaan baik itu nasional ataupun internasional," ujarnya.
Masih menurut Hendri, pernyataan serta perbuatan provokatif, konspiratif, dan tendensius juga kerap menyulut gerak kolektif sosial yang salah hingga dampaknya menghambat kebijakan penanggulangan Covid-19.
Sementara, Ketua Naposo Nauli Bulung se-Kabupaten Paluta berharap dengan digelarnya kegiatan diskusi publik ini masyarakat adat ataupun seluruh elemen masyarakat lainnya bisa terus menjaga keharmonisan dan tanggung jawab dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang tengah melanda.
"Semoga dengan digelarnya diskusi publik ini mampu menjaga keharmonisan dan tanggungjawab kita dalam menghadapi pandemi Virus Corona yang tengah melanda," harapnya.
Pantauan, kegiatan diskusi publik tersebut diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari golongan tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda dan beserta masyarakat lainnya.
Selama kegiatan berlangsung panitia diskusi publik menerapkan protokol kesehatan mulai dengan mencuci tangan sebelum masuk ruangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
Laporan : Rifai Dalimunthe.
Komentar
Posting Komentar